Sumber : Okezone
Meski prospek fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja mayoritas emiten saham Bursa Efek Indonesia (BEI) masih positif,IHSG masih ragu untuk melaju lebih tinggi menjelang akhir tahun. Bahkan,transaksi asing akhir-akhir ini yang dianggap paling berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Memang berdasarkan data statistik Bapepam per Oktober 2010, porsi kepemilikan asing di saham ternyata lebih dominan dibanding lokal hingga mencapai 62,38 persen.
Namun, apakah dominasi tersebut pasti menentukan pergerakan IHSG? Jawabannya, belum tentu. Besar kecilnya pengaruh transaksi asing tercermin dari nilai transaksi bersihnya.Misalnya, jika asing banyak melakukan aksi beli dibanding aksi jual, maka asing dikatakan melakukan transaksi bersih beli (net foreign buy).Demikian sebaliknya,jika banyak melakukan transaksi jual dibanding transaksi beli,maka asing dikatakan melakukan transaksi bersih jual (net foreign sell).
Selanjutnya adalah melihat ada tidaknya hubungan antara nilai transaksi bersih asing terhadap pergerakan IHSG. Misalnya, jika asing tercatat melakukan transaksi pembelian bersih, maka IHSG cenderung menguat, dan sebaliknya. Untuk menjawabnya, diperlukan alat ukur untuk menentukan apakah transaksi asing itu benar-benar mempengaruhi IHSG atau tidak,yaitu korelasi. Umumnya, korelasi diartikan sebagai besaran yang mencerminkan kuat lemahnya hubungan pergerakan dari dua variabel.Kedua variabel tersebut, yaitu nilai transaksi bersih asing dan pergerakan IHSG.
Jika keduanya sama-sama bergerak naik, maka dikatakan berkorelasi positif. Sedangkan jika nilai transaksi bersih asing meningkat,sedangkan IHSG menurun, maka dikatakan berkorelasi negatif. Dalam tulisan ini,korelasi yang digunakan adalah korelasi dari delta (perubahan) antara nilai transaksi asing terhadap IHSG. Delta adalah selisih antara data hari ini dengan data hari sebelumnya.Jika angka korelasi lebih besar dari 50 persen,maka kedua variabel tersebut dikatakan berkorelasi tinggi (kuat), dan sebaliknya.
Selain itu, penulis juga menghitung korelasi untuk dua periode asumsi, yaitu T+0 dan T+1. Periode T+0 mengasumsikan pengaruh transaksi asing terjadi di hari yang sama. Misalnya, hari ini asing melakukan net buy, maka IHSG juga berpeluang ditutup positif hari ini. Sedangkan periode T+1 mengasumsikan pengaruh transaksi asing terjadi di hari berikutnya. Misalnya, jika hari ini asing melakukan net buy, maka besok IHSG akan berpotensi naik.
Untuk membuktikannya, penulis menggunakan periode data harian sejak akhir Desember 2008 hingga 24 November 2010.Alasan penulis menggunakan nilai transaksi bersih bukan lembar saham adalah asumsi bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan harga saham-saham yang berkapitalisasi besar.Jadi,jika sahamsaham tersebut terkoreksi, maka IHSG juga cenderung terkoreksi. Dari pengamatan tersebut, terlihat bahwa korelasi nilai transaksi bersih asing terhadap IHSG untuk periode T+0 ternyata cukup lemah, yaitu 33,47 persen atau masih di bawah 50 persen.
Ini menunjukkan bahwa besar kecilnya transaksi asing yang terjadi setiap hari tidak berpengaruh kuat terhadap pergerakan IHSG. Artinya, jika hari ini asing tercatat melakukan net buy,IHSG belum tentu akan ditutup menguat. Dengan kata lain, 66,53 persen pergerakan IHSG dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar transaksi asing. Begitu juga dengan korelasi nilai transaksi bersih asing terhadap IHSG untuk periode T+1 yang semakin menurun menjadi 6,16 persen.
Hal ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa nilai transaksi asing sebenarnya bukanlah acuan untuk menentukan apakah IHSG akan berpeluang menguat atau terkoreksi. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan bahwa investor lokal lebih berpengaruh pada pergerakan IHSG karena lebih aktif bertransaksi. Meski mendominasi kepemilikan saham, asing belum tentu aktif bertransaksi di bursa atau lebih berorientasi pada investasi jangka panjang.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pergerakan IHSG sebenarnya tidak banyak dipengaruhi oleh transaksi bersih asing namun bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain. Salah satunya, lebih aktifnya transaksi investor lokal dibanding transaksi asing. Jadi, sangat kurang bijak rasanya jika investor lokal cenderung mengekor investor asing demi sebuah keuntungan. Selamat berinvestasi!